Di 'Kampung Surabaya' Amerika, Risma Kerja Bakti Bersihkan Sampah

Di 'Kampung Surabaya' Amerika, Risma Kerja Bakti Bersihkan Sampah

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengunjungi Kampung Surabaya, sebuah pemukiman di Kota Philadelphia, Amerika Serikat, yang banyak dihuni oleh warga pendatang dari Surabaya. Risma pun sempat mengikuti kerja bakti bersama para perantau di pemukiman tersebut.

Kampung Surabaya sebetulnya tak hanya dihuni oleh imigran Indonesia asal Surabaya, Jawa Timur, melainkan dari berbagai daerah di tanah air. Namun, dari sekitar 8 ribu imigran baik legal maupun ilegal, pendatang dari Surabaya paling banyak dan paling awal datang sehingga nama Surabaya pun lengket di daerah itu.
Di 'Kampung Surabaya' Amerika, Risma Kerja Bakti Bersihkan SampahFoto: Irwan Nugroho/detikcom

Risma menengok 'The Little Town of Surabaya' itu di sela-sela agendanya berbicara dalam forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York. Ia didampingi oleh Konsul Jenderal RI di New York Abdul Kadir Jailani, Kepala Dinas Sosial Pemkot Surabaya, Supomo, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ronny Suseno Budhi Janto, dan Kepala Kejaksaan Negeri Wilayah Tanjung Perak, Rachmat Supriady Suryadi.

Tiba di Philadelphia setelah menempuh 2,5 jam perjalanan dari New York, Sabtu (28/10/2017), Risma disambut puluhan warga Kampung Surabaya, yang letaknya di pinggiran Kota Philadelphia, negara bagian Pennsylvania itu.
Risma berkeliling ke beberapa sudut kota untuk melihat bagaimana kehidupan warga Indonesia yang rata-rata sudah belasan tahun tinggal di AS tersebut. Ia ditunjukkan sejumlah toko dan restoran bermenu Indonesia yang dibuka oleh para pendatang di Kampung Surabaya.

Di pemukiman berupa blok-blok itu, warga Indonesia juga telah berhasil gotong royong membeli bangunan untuk tempat peribadatan. Sampai saat ini, tercatat sudah 12 bangunan gereja dan satu masjid yang didirikan oleh komunitas perantau.


Tidak hanya mencari nafkah, mereka memberikan kontribusi bagi kota berupa gerakan bersih-bersih lingkungan tiap dua kali sebulan. Maklum, Philadelphia adalah kota yang kotor. Bahkan para perantau itu membeli mobil penyedot sampah di jalan seharga Rp 500 jutaan.

Risma, Wali Kota yang dikenal tak segan turun ke lapangan membersihkan sampah di Kota Surabaya, itu, pun sempat menjajal mengoperasikan kendaraan vakum tersebut. "Di depan ada orang banyak, nanti nabrak," ujar Risma sambil tersenyum. Ia mengemudikan mobil itu di jalan sepanjang sekitar 200 meter.
Di 'Kampung Surabaya' Amerika, Risma Kerja Bakti Bersihkan SampahFoto: Irwan Nugroho/detikcom

Ketua Diaspora Indonesia di Philadelphia, Beny Krisbianto menjelaskan, saat ini pihaknya juga tengah menjajaki sebuah taman di kota untuk direnovasi dan dirawat masyarakat Indonesia. Hanya saja kerjasama pengelolaan taman itu bukan hanya dengan pemerintah kota Philadelphia, namun juga federal.

"Taman itu sangat kumuh, sangat tidak terawat. Rumputnya tinggi. Yang akan kita lakukan adalah kami bersihkan rumputnya, kami tanam bunga, kami kasih pagar dan hiasan," ucap Benny.


Menurut Benny, Wali Kota Philadelphia, Jim Kenney, menyambut baik inisitatif para imigran Indonesia itu. Jim Kenney sendiri sekitar dua bulan yang lalu bertemu dengan para diaspora Indonesia untuk membicarakan kerjasama kedua belah pihak untuk menata Kota Philadelphia.

"Major (Wali Kota) sangat appreciate. Bahkan di tweet-nya dia bilang 'Indonesia community contribute a great things to city of Philadelphia'" ujar Beny yang berasal dari Jember ini.

Sumber : news.detik.com

Komentar